Dua Emas Bersejarah! Atlet Panahan Tabalong Jadi Pahlawan di Porprov XII Kalsel 2025

Zainal Abidin dan Nanik Siti Yuliana: Dua Nama yang Mengejutkan dan Berjaya

Pada Rabu (29/10/2025), di arena pertandingan di Kabupaten Tanah Laut, Zainal Abidin (Kategori Putra) dan Nanik Siti Yuliana Bonita Tebes (Kategori Putri) tampil gemilang. Dalam turnamen yang sangat kompetitif, keduanya berhasil mengatasi lawan-lawan terbaik dari berbagai kabupaten dan kota di Kalsel.

Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Porprov Tabalong berhasil meraih emas di nomor panahan perorangan, sejak pertama kali berpartisipasi dalam ajang bergengsi tersebut.

“Alhamdulillah, akhirnya kami bisa mengawinkan emas di nomor compound perorangan putra dan putri,” ujar pelatih tim, Juwari, dengan terpancar kebanggaan di wajahnya.
Prestasi Bersejarah dalam Dua Hari

Yang lebih menggembirakan, emas ini bukan terjadi secara kebetulan. Hanya sehari sebelumnya, tim panahan Tabalong sudah menunjukkan kekuatannya. Kini, dengan dua emas beruntun, prestasi ini menjadi puncak dari perjuangan keras selama berbulan-bulan berlatih.

“Dari Porprov pertama sampai sekarang, ini adalah pertama kali kita meraih emas. Alhamdulillah, langsung dua dalam dua hari. Mudah-mudahan besok masih ada peluang lagi,” tambah Juwari, optimistis.
Pemerintah dan Masyarakat Dukung Atlet dengan Bangga

Kedua atlet ini kini menjadi idola baru di Tabalong. Banyak warga yang menyampaikan ucapan selamat melalui media sosial, sementara Pemerintah Kabupaten Tabalong juga menyatakan apresiasi tinggi atas pencapaian luar biasa ini.

Pencapaian ini bukan sekadar keberhasilan atlet, tapi juga pengakuan atas sistem pelatihan, dukungan penuh dari pemimpin daerah, dan semangat pantang menyerah yang dibangun dalam program olahraga daerah.

Harapan Besar ke Depan: Menatap Cabor Lain dan Target Nasional

Dengan semangat baru, tim panahan Tabalong kini menatap lebih jauh. Target berikutnya? Menjaga momentum ini dan menargetkan medali di cabang-cabang lainnya. Bahkan, ada harapan besar agar prestasi ini bisa menjadi batu loncatan menuju penyisihan nasional di kompetisi tingkat lebih tinggi.

“Ini awal yang bagus. Kita tidak hanya bertarung untuk medali, tapi kita sedang membangun warisan olahraga untuk generasi mendatang,” ujar Juwari.