HEADLINE
Dark Mode
Large text article

Pendaftaran Kartu Transportasi Gratis DKI di CFD HI Padat: Lansia Mengeluh Antrean, Warga Lain Merasa 'Dapat Emas'

Foto: Taufiq Syarifudin / Detik

Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta kembali memfasilitasi pendaftaran layanan transportasi publik gratis, mencakup Transjakarta, MRT, dan LRT. Program ini ditujukan khusus bagi 15 golongan warga prioritas di Ibu Kota.

Pelaksanaan pendaftaran yang diselenggarakan di area Car Free Day (CFD) Bundaran HI, Jakarta Pusat pada hari Minggu (16/11/2025) menarik animo masyarakat yang sangat tinggi. Antrean panjang pendaftar sempat mengular di sekitar tenda pendaftaran Dishub yang terletak di sisi selatan Monumen Selamat Datang.

Menurut pantauan di lokasi, antrean mulai memanjang sejak pukul 8.20 WIB. Meskipun sempat tidak teratur, penataan oleh petugas membuat antrean mulai terurai dan menjadi lebih tertib sekitar pukul 9.25 WIB, setelah dibagi menjadi lima barisan (banjar).

Antrean Panjang dan Keluhan dari Lansia

Meskipun sistem antrean telah diatur, sejumlah warga lanjut usia (lansia) mengungkapkan keluhan mereka mengenai lamanya waktu tunggu. Antrean yang memanjang membuat mereka harus berdiri dalam durasi yang cukup lama, menimbulkan rasa tidak nyaman.

Salah satunya adalah Tety, warga Gandaria, Jakarta Selatan. Ia mengungkapkan rasa pegal dan sakit di kakinya setelah menunggu hampir dua jam.

"Jam 7.30 di sini, sudah mau dua jam nunggu antre belum dapat. Pegal saya antre gini, kakinya lagi sakit, pegal linu. Ambilnya ini lama lagi," keluh Tety.

Tety menjelaskan bahwa ia sebetulnya telah mendaftar kartu gratis tersebut sejak dua pekan sebelumnya. Saat itu, ia tidak mendapat kuota dan diarahkan untuk mendaftar secara daring (online).

"Sudah dua minggu lalu saya daftarnya, terus didata saja karena tidak kebagian, akhirnya pakai barcode saja. Nah, kemarin diisi formulirnya sama anak saya, terus dapat undangan di sini," katanya.

Tety berharap proses pengambilan kartu, terutama bagi lansia, bisa lebih cepat dan manusiawi. Ia menyarankan agar disediakan fasilitas duduk atau sistem pengambilan yang terintegrasi dengan data kependudukan di kelurahan.

"Saya inginnya sih lebih kasihan lagi buat lansia, disediakan tempat duduk atau bagaimana, terus lebih cepat gitu kan, di kelurahan banyak data lansia. Ini kan sampai dua kali saya antre," harapnya.

Apresiasi: Kartu Gratis Serasa 'Dapat Emas'

Berbeda dengan Tety, Yeti (31), warga Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengekspresikan kebahagiaan luar biasa setelah berhasil mendapatkan kartu layanan gratis tersebut.

"Uhhh, kayak dapat emas," ujar Yeti penuh suka cita.

Yeti menceritakan bahwa ia sudah antre sejak pukul 6.30 WIB dan baru mendapatkan kartunya sekitar pukul 9.00 WIB. Baginya, proses yang dilalui terasa cepat dan tidak merepotkan, meskipun pada awalnya sangat ramai.

"Sampai sini jam 6.30, antre. Awal-awal tadi ramai banget. Tadi saya mulai antre jam 7 kurang, dapat ini jam 9. Cepatlah buat saya ini," ungkapnya.

Yeti memberikan apresiasi tinggi terhadap program yang digagas oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini. Menurutnya, layanan ini sangat membantu warga lansia yang sudah tidak memiliki penghasilan tetap.

"Saya tidak bisa tidur semalam, mau daftar kartu ini. Kami senang sampai sekarang lansia diperhatikan. Bahkan kita sudah tidak ada daya, tidak ada penghasilan. Kalau mau mengemis malu di mata Allah," jelasnya, menyoroti betapa berharganya keringanan biaya transportasi ini bagi kaum senior.

Post a Comment